Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merancang Pembelajaran Berbasis Projek untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mendukung program Kurikulum Merdeka. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses dari penguatan karakter pancasila dan juga memberi kesempatan peserta didik untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Project-Based Learning

Pembelajaran berbasis projek atau Project Based Learning adalah pembelajaran dengan konsep modern yang menggunakan media dengan melibatkan peserta didik lebih aktif di kegiatan. Singkatnya, peserta didik akan lebih banyak bereksplorasi serta menemukan problem solving dari masalah yang sedang dikaji melalui kemampuan berpikirnya.

Penerapan Project Based Learning dalam penguatan karakter pelajar pancasila ini berbeda dengan Project Based Learning dalam kegiatan intrakurikuler. Penekanan projek disini lebih mengarah pada memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari tema maupun isu penting sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai tahapan belajar dan kebutuhannya.

Projek ini diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi dan memberikan dapak positif bagi lingkungan sekitar. Project-Based Learning  ini memiliki prinsip-prinsip utama yaitu bersifat holistic, kontekstual, eksploratif, dan pastinya berpusat pada peserta didik.

Bagaimana Tahapan dalam Merancang Project-Based Learning yang Tepat?

Projek Penguatan Pelajar Pancasila dapat dilakukan secara berkelompok, secara berpasangan, maupun individu. Projek ini perlu dilakukan dengan berkolaborasi menggunakan fasilitas teknologi yang dimiliki saat ini dan menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar.

Pendidik dapat menerapkan langkah-langkah berikut ini untuk mendesain project-based learning yang dapat membuat peserta didik menjadi lebih tertantang sehingga menimbulkan semangat belajar.

  1. .Hal utama yang harus dibentuk adalah Tim Fasilitator Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tim ini merupakan sejumlah pendidik yang berperan dalam menrencanakan program, menjalankan, hingga mengevaluasi projek profilnya.
  2. Selanjutnya, pihak satuan pendidikan perlu mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projeknya. Projek ini berbasis pada pendekatan kelas yang dinamis sehingga siswa diarahkan untuk mengeksplorasi permasalahan sekitar. Sehingga, penerapan projek ini merupakan rangkaian keseluruhan aktivitaas secara kontekstual yang tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek.
  3. Setelah terbentuk tim, maka pihak satuan pendidikan perlu menentukan tema projek yang akan dilakukan. Ada 7 tema yang diusung oleh Kemendikbudristek antara lain : Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, dan Kewirausahaan.
  4. Buatlah perancangan alokasi waktu projek penguatan. Setiap jenjangnya memiliki waktu yang berbeda. Kemudian, seluruh tim merancang modul proyek hingga penentuan assesmen.

Apa Saja Contoh Kegiatan P5 Sesuai Tema?

Dalam penentuan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diperlukan topik spesifik sesuai dengan tema umum , antara lain :

  • Tema Gaya Hidup Berkelanjutan , peserta didik dapat mengeksplorasi kondisi lingkungan sekitar dengan tema mengeksplorasi pemanfaatan sampah organik.
  • Tema Kearifan Lokal, peserta didik dapat bereksplorasi melihat dan terjun langsung dengan tema meneliti sistem masyarakat di suatu daerah.
  • Tema Bhinneka Tunggal Ika, peserta didik diarahkan untuk menangkap permasalahan yang terjadi di sekitar serta mengeksplorasi pemecahan masalahnya.
  • Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, peserta didik dapat meneliti permasalahan yang kerap terjadi seperti cyber bullying serta mengeksplorasi pemecahan masalahnya 
  • Tema Suara Demokrasi, peserta didik menjelaskan makna demokrasi dan keterkaitannya peran individu dengan demokrasi Pancasila.
  • Tema Rekayasa dan Teknologi, peserta didik dapat membuat desain invoasi sederhana dalam penerapan teknologi.
  • Tema Kewirausahaan, peserta didik diarahkan mengidentifikasi potensi ekonomi di sekitar dan membuka wawasan untuk menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat.

Project-Based Learning ini sangat memberikan manfaat bagi peserta didik dalam memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia aktif, melatih kemampuan problem solving, serta melihat tingkat tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu atau masalah dilingkungan sekitar.

Posting Komentar untuk "Merancang Pembelajaran Berbasis Projek untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila"