Berbicara mengenai gaya hidup pastinya setiap orang memiliki gaya hidupnya sendiri. Gaya hidup ini bisa bersifat positif dan bisa juga negatif. Gaya hidup yang dimiliki seseorang akan menentukan bagaimana kepribadian orang tersebut.
Sayangnya, di era globalisasi ini masyarakat cenderung mengikuti gaya hidup yang buruk seperti hedonisme, gaya hidup yang tidak sehat, bahkan gaya hidup bebas. Mereka yang menjalani gaya hidup buruk hanya memikirkan kesenangan sesaat tanpa memikirkan apa dampak yang akan dirasakan.
Mengubah Gaya Hidup Buruk dengan Perubahan Kecil yang Signifikan
Apa Itu Gaya Hidup?
Gaya hidup dapat diartikan sebagai perilaku seseorang berupa minat, opini, maupun aktivitas yang berkaitan dengan citra diri seseorang dalam merefleksikan status sosialnya. Baik atau buruknya gaya hidup seserorang tergantung pada bagaimana sudut pandang orang menilainya.
Gaya hidup sering kali berubah mengikuti arus zaman, Pengaruh globalisasi memberikan dampak bagi masyarakat Indonesia yang mengikuti gaya hidup kebarat-baratan. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang buruk apabila kita tidak pandai memilih gaya hidup yang baik.
Macam-Macam Gaya Hidup Masyarakat
Berdasarkan karakteristik masyarakat madani, ada 5 gaya hidup yang umumnya melekat dalam diri manusia. Jenis gaya hidup ini ada yang positif, ada juga yang negative. Berikut penjelasan dari masing-masing gaya hidup pada masyarakat :
1. Gaya Hidup Sehat
Kesehatan menjadi poin paling penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan. Karena jika kesehatan terganggu maka akan memberikan pengaruh pada aktivitas sehari-hari. Seseorang yang bergaya hidup sehat pasti akan sangat memperhatikan pola makan, pola istirahat, dan pola olahraga.
Gaya hidup sehat sebenarnya mudah diterapkan namun membutuhkan niat yang sungguh-sungguh serta konsisten. Dengan memakan makanan yang bergizi, tidak merokok, pengelolaan emosi yang baik agar tidak mudah stress, olahraga yang teratur, dan cukup istirahat bisa membuat badanmu lebih sehat.
2. Gaya Hidup Hemat
Pernah mendengar istilah Hemat Pangkal Kaya? Istilah ini sangat relevan bagi kehidupan. Dengan berhemat, kita akan memiliki tabungan yang cukup. Gaya hidup hemat adalah gaya hidup yang baik agar menghindarkan diri dari sifat boros.
Selain dapat merusak kehidupan nantinya, sifat boros juga tidak diajarkan oleh agama. Gaya hidup hemat sangat bermanfaat karena dapat melatih kedisiplinan dan memperbaiki pola manajemen keuangan. Dengan membatasi pengeluaran pada hal-hal yang tidak perlu, maka kamu sudah mulai berhemat.
3. Gaya Hidup Modern
Gaya hidup modern ini tidak salah dan tidak sepenuhnya juga benar. Tergantung pada bagaimana seseorang tersebut menyikapinya. Seseorang yang mengikuti gaya hidup modern pastinya akan mengikuti perkembangan yang ada.
Contohnya yaitu perkembangan teknologi yang ada membuat manusia menjadi semakin mudah dalam beraktivitas. Perkembangan alat komunikasi dapat membuat yang jauh menjadi semakin dekat. Maraknya perkembang teknologi zaman sekarang memicu masyarakat untuk digital lifestyle yang mengarah pada gaya hidup modern.
4. Gaya Hidup Bebas
Gaya Hidup Bebas menjadi gaya hidup yang memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Semakin berkembangnya zaman, arus globalisasi dapat memberikan pengaruh negative jika kita salah menyikapinya dan terjerums ke dalamnya.
Dampak positif dari globalisasi yaitu dapat memberikan informasi dengan cepat dan mudah, namun jika terlalu kebablasan maka akan membahayakan terutama bagi para remaja. Dampak terparah dari gaya hidup bebas adalah maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja.
Banyak sekali para remaja yang ikut-ikutan gaya hidup bebas karena ketidaktahuan dalam memilah informasi dan tidak mengetahui dampak negative dari gaya hidup bebas itu sendiri. Sehingga banyak ditemukan kasus remaja hamil di luar nikah,
5. Gaya Hidup Hedonisme.
Gaya hidup hedonisme sangat berlawanan dengan gaya hidup hemat. Jika gaya hidup hemat dapat memberikan manfaat, maka gaya hidup hedon dapat memberikan efek negative. Gaya hidup hedonisme cenderung berfoya-foya dan sangat konsumtif.
Dalam sudut pandang agama, hedonisme merupakan gaya hidup yang buruk. Orang yang suka dengan hedonisme akan serung menghambur-hamburkan uang hanya untuk kesenangan sesaat. Dengan kemudahan teknologi yang ada, seakan mendukung masyarakat untuk bersifat hedon.
Bagaimana Cara Mengubah Gaya Hidup yang Buruk?
Setelah mengetahui berbagai jenis gaya hidup di atas, kamu termasuk yang mana? Jika termasuk dalam 2 jenis gaya hidup buruk, maka saatnya sekarang kamu harus mengubah gaya hidupmu menjadi lebih baik. Jangan khawatir tidak bisa, karena semuanya butuh proses.
Kamu harus memiliki tekad yang kuat untuk keluar dari gaya hidup buruk dan memulai perubahan dalam dirimu sendiri. Lakukan dengan konsisten dan carilah orang-orang yang dapat mensupport kamu untuk berubah. Dalam buku Atomic Habits, ada beberapa poin yang perlu dilakukan untuk melakukan perubahan kecil namun signifikan.
Menurut buku tersebut dijelaskan bahawa jika ingin mencapai tujuan maka tidak cukup hanya fokus saja, namun ada sistem dasar yang berfungsi sebagai kendaraan yang mengantarkan seseorang mencapai tujuan tersebut.
Sistem inilah yang merupakan kebiasan-kebiasaan baik yang dilakukan setiap hari agar mengubah gaya hidup dapat tercapai dengan baik. Berikut rangkuman 4 tahapan dalam buku Atomic Habits!
1. Cue ( Bersiaplah untuk memulai)
Tahapan ini merupakan awal langkah untukmu dalam memulai kebiasaan baru. Berilah sinyal kepada otak untuk melakukan sesuatu. Alangkah lebih baiknya, jika kamu membuat to do list dan implementasinya.
Contohnya jika kamu ingin berolahraga maka putuskan waktu dan tempatnya dan segera implementasikan. Sebab, rencana tanpa implementasi pasti akan gagal.
2. Craving (Membuat kebiasaan tersebut menjadi menarik)
Saat kamu melakukan hal menarik, tentunya akan melakukan dengan sepenuh hati tanpa rasa jenuh. Buatlah kebiasaan tersebut menjadi menarik, misalnya diselingi dengan aktivitas yang menyenangkan. Atau selipkan motivasi yang dapat membangkitkan semangatmu dalam melakukannya.
Dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, maka tubuh akan melepaskan hormone dopamin sehingga membuat kamu merasa ingin melakukannya lagi, lagi, dan lagi.
3. Response (Membuatnya menjadi mudah)
Karena sudah terbiasa melakukan kebiasaan positif tersebut, tubuh dan jiwamu seakan berasumsi bahwa hal tersebut mudah untuk dilakukan. Mulailah dengan kebiasaan yang mudah dilakukan sehingga kamu tidak terbebani.
Jika hal yang mudah sudah terbiasa dilakukan, maka hal yang sulit akan seiring mengikuti. Disinilah kamu perlu konsisten untuk menerapkan to do list yang sudah dibuat.
4. Reward (Jadikan proses tersebut menyenangkan)
Untuk menghargai usaha yang telah kamu lakukan selama ini, tidak ada salahnya untuk memberikan self reward. Hal ini dilakukan sebagai wujud mencintai dirimu sendiri dan berterima kasih pada diri sendiri karena telah berusaha melakukan hal baru.
Self reward bisa berupa apa saja. Kamu bisa membeli barang yang disukai, atau bahkan sekadar memberi waktu me time bagi diri sendiri untuk menonton satu episode film. Self reward juga bisa memotivasi agar dirimu tetap berjuang mencapai goal.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, kamu akan mulai terbiasa untuk membuat perubahan yang lebih baik pada dirimu. Sebab konsistensi yang dilakukan dalam melakukan perubahan yang kecil akan berdampak signifikan ke arah gaya hidup yang positif.
Posting Komentar